Bosan dengan suasana kota Jakarta yang penuh dengan kendaraan, macet dan banyaknya polusi, membuat saya terpikirkan untuk berefreshing ria ke puncak.
Saya kepuncak sabtu kemarin, bersama dengan teman sekantor saya. Karena di kantor sedang tidak ada kerjaan, pada saat itu kami hanya bercanda-canda untuk pergi kepuncak tapi, entah mengapa akhirnya kami setuju untuk pergi ke kota yang sejuk itu.
Hanya dengan tekad yang kuat dan tanpa dilengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan seperti jaket yang tebal, jas hujan, maupun kocek yang banyak, kami tetap berangkat. Memang untuk menuju kesana tidak memerlukan banyak duit, namun kita sudah bisa menikmati indahnya pemandangan alam yang sangat hijau dan sejuk.
Kami kepuncak dengan melewati arus darat, yaitu dengan menggunakan satu buah motor. Jalan yang kami lewati yaitu dari arah Sawangan dan kemudian berlanjut ke parung dan bogor.
Karena sudah lama sekali kami tidak berkendara dengan motor kepuncak dan biasanya kami menggunakan mobil, secara tidak sengaja teman saya yang terbiasa membawa mobil masuk ke jalur Tol. Waduh kacau.
Dan pada akhirnya kesalahan kami dilihat oleh polisi yang berada disana dan pada akhirnya kami ditilang.
Dengan alasan ingin ikut pengajian di masjid At Ta’awun di puncak, teman saya mencoba untuk berdamai dengan polisi setempat, dan setelah itu akhirnya kami bebas dan melanjutkan kembali.
Dengan kecepatan 100km/jam kami bergegas cepat-cepat ingin berfoto ria di kebun teh, namun apa daya ternyata saat itu awan mendung dan kami kesorean dan tidak mendapatkan sinar matahari. Karena sudah pasrah dengan kenyataan yang ada, pada akhirnya kami memustuskan untuk pulang.
Namun ternyata memang kami masih kurang beruntung lagi. Tiba-tiba disana hujan lebat dan kami tidak membawa jas hujan. Karena hari sudah sangat malam maka kami akhrinya memutuskan untuk berhujan-hujanan dan dampaknya saya demam dan masuk angin.
Walaupun tujuan kami tidak berhasil, tapi kami mendapatkan hikmah dari kejadian ini.
Ternyata kemanapun tujuannya harus dipersiapkan terlebih dahulu, karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi nanti, jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_p7sqW0I2gNMxdeDRsAR62aI5N3I8fjsGo9zNY76nBbFb8W2Q-KYZnDxXH-fbbhM7BfRThXfb59Kyui1Nu7JM_c0wDEvx7pVpAc3css4A2DrEuRJLp3c0y4cdoiVmw8MXDnKn9dVHBe8/s1600/Puncak1.jpg
0 comments:
Post a Comment