CINDERELLA MUSLIMAH
Di negeri yang diperintah oleh seorang raja yang alim dan adil, tinggallah seorang anak yatim piatu bernama cinderella. setelah kematian ayahnya, dia tinggal bersama ibu tirinya dengan dua saudara kandungnya. cinderella adalah anak yang suka bekerja keras dan membantu ibunya. dia tidak pernah merasa malu melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. cinderella juga seorang anak gadis yang sangat pemalu hingga jarang keluar rumah, karena dia sering mendengar nasehat dari ibu tirinya bahwa perempuan yang baik adalah perempuan yang jarang dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya.
Pada suatu ketika, sang pangeran putra mahkota menyatakan keinginannya untuk menikah. umurnya yang telah dewasa dan keilmuwan yang cukup membuatnya ingin segera menggenapkan imannya. maka ditanyakanlah kepada raja perihal calon pasangan yang pantas baginya.
Sang raja pun menjawab..
"Wahai anakku, sebarkanlah pengumuman kepada penduduk kerajaan agar setiap malam mematikan lampu bila telah tidur. jangan tidur kecuali dalam kondisi mematikan lampu. lalu engkau carikanlah kamar-kamar yang masih bersinar lampunya diatas jam 12 malam. cari pula alasan secara diam-diam mengapa sang pemilik kamar belum mematikan lampu diatas jam 12 malam."
Sang pangeran segera mematuhi sabda sang raja. pengumuman pun dikumandangkan dan disebarkan kepelosok negeri, sejak malam itu, sang pangeran berkeliling-keliling kota setiap malam untuk memperhatikan rumah-rumah yang lampunya tetap bersinar diatas jam 12 malam.
Beberapa hari kemudian, dia menemukan hampir semua rumah mematikan lampu diatas jam 12 malam. kecuali rumahnya cinderella.
maka pergilah sang pangeran kerumah cinderella ke esokan harinya dengan menyamarkan diri sebagai utusan kerajaan yang mencoba memberi nasehat.
Dia mengetukkan pintu rumah dan terkejut melihat cinderella membuka pintunya. pakaian sederhanya tidak dapat menutupi wajahnya yang cantik, ditambah lagi dengan pandangannya yang setia menunduk, menjaga kehormatannya. sejenak sang pangeran terpesona, namun dia cepat kembali ingat tujuan kedatangannya kerumah cinderella.
"Saya adalah utusan raja yang ingin menanyakan sesuatu."
"Tunggulah sejenak, saya akan panggilkan ibuku." ucap Cinderella dan kemudian segera masuk untuk memanggil ibunya. tidak lama kemudian ibu tirinya keluar dan bertemu dengan pangeran.
"Wahai ibu, apakah engkau telah tahu tentang peraturan mematikan lampu dimalam hari?"
"Sudah wahai utusan raja."
"Jadi, berikanlah alasan, mengapa rumahmu masih menyalakan lampu diatas jam 12 malam?" tanya sang pangeran langsung.
Ibu tirinya terdiam sejenak, lalu menjawab dengan tenang
"Wahai utusan raja, maafkanlah kami. sejujurnya lampu itu berasal dari kamar anakku, cenderella. dia adalah perempuan yang senatiasa beristirahat setelah shalat isya dan bangun diatas jam 12 malam untuk beribadah kepada ALLAH. lampu sengaja tidak kami matikan karena kami tidak ingin membiarkan dia melakukan ibadah dalam keadaan gelap gulita."
Sang pangeran terkejut mendengar jawaban dari sang ibu. jarang sekali dia mendapatkan seorang perempuan muda yang se shalihah cinderella tersebut.
"Apakah ini dilakukannya setiap malam wahai ibu?"
"Hampir setiap malam, kecuali ALLAH telah menghalanginya karena kodratnya sebgai wanita."
Kembalilah sang pangeran ke kerajaan dan menceritakan apa yang didengarnya kepada raja. rajapun tersenyum dan berkata.
"Itulah calon istri yang cocok untukmu. dipagi hari dia adalah seorang istri yang bekerja keras, dimalam hari dia menjelma menjadi bidadari-bidadari syurga yang khusyu' dalam ibadah kepada ALLAH. lamarlah dia untukmu, agar istana kita diterangi oleh keimanannya yang bersinar laksana cahaya yang dipantulkan oleh kaca bersih dari noda."
Pangeranpun segera melamar sang cinderella dan kemudian membawanya pindah ke istana. mereka pun hidup berbahagia hingga akhir masa.
Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment